Kelemahan perempuan memang ada di pendengarannya, sedangkan laki-laki di pandangannya.
Perempuan mana sih yang tahan kalau dipuji.
Disinilah ujian, ketika seorang perempuan dipuji setinggi langit. Pujian-pujian itu seakan gas nitrogen yang berada dalam balon udara hatinya. Semakin dipuji, semakin ia terbang tinggi. Jika terlalu tinggi, apa yang akan terjadi? Keluar dari atmosfer bumi, terbakar~ Kapasitas balon penuh, pecah~
Pujian membuat kita terlupa bahwa kita punya kekurangan. Pujian membuat dagu semakin naik.
Sekarang aku sadar, ujian tak datang hanya lewat musibah. Ia bisa datang lewat nikmat yang kita dapatkan. Ia masuk secara halus, bahkan kita tak sadar kita sedang diuji.
Ujian lewat nikmat itu lebih 'euh' daripada ujian lewat cobaan.
Sekarang aku tahu apa maksud dari
"Bersabarlah dalam menghadapi nikmat, bersyukurlah dalam menghadapi cobaan"
Ya Allah kuatkan hamba. Segala apa yang mereka katakan takkan menyelamatkanku dari siksaMu. Penilaian manusia bukanlah penilaian akhir. Manusia terkadang menilai dari satu sisi saja. Mereka hanya menilai apa yang terlihat. Entah seperti apa dalamnya~
Dialah yang Maha Mengetahui yang lahir dan dzahir. Dia tahu apa yang kita ungkapkan dan kita sembunyikan. Dia tahu apa yang terucap dan apa yang ada dalam dada. PengetahuanNya meliputi langit dan bumi. Maha Suci Allah dengan segala firmanNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon kritik dan saran untuk perbaikan artikel atau blog.