Minggu, 07 Agustus 2016

(MenceritakanUlangApayangSudahDibaca) Buku The World is Flat (Part 1)



Hai, disini saya mau menceritakan mengenai buku The World is Flat karya Thomas Friedman.
Yang mana buku beliau menjadi salah satu rujukan untuk skripsi saya. hehe
Tentunya buku ini bukan pendukung teori Flat Earth yang sedang naik daun itu, bukan, ini beda bahasan. Check this out!

Friedman adalah seorang reporter berkebangsaan Amerika yang bekerja untuk Discovery Times. Buku ini bercerita mengenai gagasan Friedman tentang globalisasi yang membuat hampir setiap tempat di dunia ini tidak ada bedanya. Gagasan ini ia dapatkan dari pengalamannya keliling dunia serta mengamati fenomena di setiap negara. 

Perjalanannya terinspirasi dari Christopher Columbus, seorang penjelajah Eropa yang menemukan dataran Amerika. Pada awalnya Columbus diminta untuk pergi ke India, karena saat itu India sangat terkenal dengan sumber daya alamnya berupa kain sutra, emas, permata dan mutiara. Columbus diminta pergi ke India (yang berada di timur Eropa), tetapi ia memilih jalur yang tak biasa, yaitu lewat barat. Perjalanan selama berhari-hari di tengah lautan. Ia tidak pernah menemukan India. Ternyata dia salah memprediksi, bahwa ternyata bumi merupakan daratan yang lebih luas. Karena keinginannya tidak tercapai, maka Columbus memberikan nama penduduk di benua yang ditemukannya itu dengan nama Indiana.

Membahas mengenai India, Friedman berkesempatan untuk mewawancarai Nandan Nilekani CEO Infosys Technologie Limited di Bangalore, India. Friedman terkejut dengan kemajuan teknologi yang terjadi di India. Semua teknologi yang berkembang memiliki ciri-ciri yang sama dengan di negaranya. Ketika dia berada di kantor Infosys, dia tidak merasa sedang di India, tetapi seperti di Amerika. Setiap sudut kantor dilengkapi dengan teknologi canggih yang memudahkan pekerjaan mereka. Cara berkomunikasi juga menggunakan Bahasa Inggris. Di ruang meeting terdapat TV besar yang bisa menampilkan/menghadirkan rekan kerjanya tanpa harus hadir di ruangan. Partner kerja yang berada di Amerika, Eropa, Jepang, Singapura dan China bisa bertemu kapan saja di ruangan tersebut dibantu dengan teknologi internet. 

Menurutnya, manusia telah masuk babak sejarah baru, dimana manusia bisa meniru perkembangan positif di negara lain untuk kemajuan wilayahnya. Akses informasi yang semakin mudah memungkinkan proses meniru itu terjadi. Kompetisi secara global telah dimulai, persaingan akan semakin ketat.

It is now possible for more people than ever to collaborate and compete in real time with more other people on more different kinds of work from more different corners of the planet and on a more equal footing than at any previous time in the history of world (using computers, email, fiber optic, network, teleconferencing, and any dynamic software” 

Menurut Friedman, dunia ini telah mengalami globalisasi dalam 3 versi yang memiliki rulesnya tersendiri pada setiap masanya.

Next, cerita mengenai 3 versi globalisasi sejak abad pertengahan.

Kamis, 21 Juli 2016

Resensi Buku : Muslim Muda Miliarder

Dapatkan bukunya di toko-toko Batik Trusmi Group
Penulis                 : Ibnu Riyanto
Co-Writer            : Sofie Beatrix
Jenis buku           : Biografi (Non-fiksi)
Penerbit               : Gramedia
Tempat terbt        : Jakarta
Tahun                   : 2015
Ukuran dan jumlah halaman        : A5, 234 halaman + 21
Buku ini merupakan penyempurna dari naskah biografi Ibnu Riyanto yang pernah ditulis oleh Yayat R. Cipasang.

Buku ini menceritakan tentang perjalanan Ibnu Riyanto dari usia remaja hingga menjadi pengusaha Batik terbesar saat ini. Ibnu remaja tumbuh dengan anggapan jika mau keren, maka jadilah anak gaul, yang mana definisi gaul saat itu adalah merokok, kabur dari sekolah, mencoba narkoba dan hal negative lainnya. Pertemuannya dengan Sally Giovany merubah pandangan hidupnya. Setelah lulus SMA Ibnu nekat melamar Sally, padahal keduanya masih berumur 17 tahun. 

Setelah menikah, Ibnu dan Sally memutar otak untuk bisa mendapatkan penghasilan. Usaha yang bermodalkan uang amplop pernikahan itu dirintis dengan sabar dari nol hingga sebesar sekarang. Kegigihan Ibnu dalam mengelola bisnis dan tindakan supportif dari sang Istri membuat usaha ini perlahan-lahan semakin suskes. Di usianya yang ke-22 tahun, Ibnu berhasil memecahkan rekor MURI sebagai pemilik toko batik terluas dan termuda.

Kesuksesan tersebut bukan tanpa hambatan, dalam buku ini dijabarkan kisah jatuh bangun Ibnu dalam merintis bisnis diawal serta perlebaran bisnisnya ke ranah lain. Kini Ibnu telah menjadi miliarder, walau begitu ia tetap rendah hati dan menjaga diri dari tindakan konsumtif. 

Buku ini sangat memotivasi remaja-remaja agar tidak terlena dengan masa muda dan segera bekerja keras agar bisa menikmati hasilnya lebih awal. Dalam buku ini juga tersirat bahwa siapapun kita, dengan modal atau latar belakang apapun tidak menutup kemungkinan untuk bisa sukses asal ada kesungguhan dan kesabaran. Tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik dan sebaik-baik perubahan adalah yang disegerakan. 

Namun penempatan foto, artikel atau quotes pelengkap, jeda antar bab dan sub-bab bahasan kurang ditata dengan baik, sehingga kurang nyaman saat dibaca. Alur tulisan berawal dari kelahiran dan masa kecil Ibnu, selanjutnya lebih banyak mengenai jatuh-bangunnya dalam merintis karir. Pembaca diajak berkenalan dengan Ibnu seperti membaca novel sehingga dapat dibaca saat santai tetapi tetap memotivasi.

Siswa SMA dan mahasiswa sebaiknya membaca dibuku ini sebagai lecutan motivasi. Untuk lulusan SMA yang tidak memiliki kesempatan untuk berkuliah, tidak perlu berkecil hati, karena kuliah hanya salah satu jalan menuju kesuksesan. Masih ada alternatif lain seperti berbisnis. Bagi mahasiswa, buku ini memotivasi agar bisa berbuat lebih banyak untuk kerbermanfaatan di lingkungan sekitar, kota, nasional bahkan internasional serta tidak lagi berfikir untuk mencari lapangan pekerjaan tetapi menciptakan lapangan pekerjaan, tentunya dengan kesungguhan kesabaran dan kerendahan hati.  

Penulis Resensi  : Heidy Octaviani Rachman 


Depok, 21 Juli 2016

Ditulis disela-sela revisi skripsi yang sudah begitu mem*****kan T.T
Terima kasih suntikan semangatnya. Gak nyesel baca buku ini (: