Terkadang aku merasa mereka tak adil padaku
Mengapa pengorbananku dibalas dengan pedih?
Entah berapa peluh yang bercucuran untuk kepentingan kita
Entah berapa waktu yang terbuang demi kepentingan kita
Entah berapa pekerjaan yang aku kesampingkan untuk mendahulukan kepentingan kita
Aku yang mengesampingkan kehidupanku untuk kepentingan bersama
tapi apa?
Bahkan tak pernah ada kata "kepentingan kita" dalam benak kalian
berterima kasihpun tidak
Sakiiit banget kalau diinget-inget....
dan kalian dengan santainya bertanya kenapa diriku?
Tak pernahkah kalian sadari?
Hati ini riuh, keruh, membuncah, membahana...
Ya Allah ampuni hambaMu yang dha'if ini
Terkadang terlalu lemah untuk menilai sesuatu
Padahal
Penilaian yang sejati itu bukan dari dosen
bukan dari teman sekelas
bukan pula dari orang lain
Penilaian yang sejati dan akurat itu hanya disisi Allah
Tak akan ada yang terlewat
Ia pasti tahu, mana hambaNya yang berusaha, mana yang tidak
mana yang ikhlas, mana yang tidak
Ikhlas~
Satu kata yang mendinginkan hatiku
Satu kata, namun nyatanya sulit untuk diwujudkan
Ketika kita melakukan kebaikan dengan ikhlas, maka biarlah Allah yang menentukan berapa nilai yang pantas kita dapatkan
Sungguh nilai dari dosen, teman-teman ataupun siapapun, takkan mengurangi kemuliaanmu di mata Allah, takkan pula menambah kemuliaanmu di mataNya....
Innallaha ma'ashabirin (sesungguhnya Allah beserta orang2 yang sabar)
Innallaha yuhibbushabirin (sesungguhnya Allah mencintai orang2 yang sabar)
Innallaha ma'ana :)
Mungkin ini ujian, untuk seorang hamba yang dha'if
agar bertambah keimanannya
agar bertambah kuat hatinya :)
Aku harus jadikan sakit hati ini sebagai cambukan
Cambukan untuk belajar lebih keras lagi
Biarlah aku tunggangi kuda ini sampai jauh ia membawaku
Dengan cambukan semangat
Lihat saja
Aku akan lebih unggul
Aku akan lebih unggul
Ayoooo semangat Heidy! Fastabiqul khairat!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuska heidy :")
BalasHapus